Senin, 24 Januari 2011

Fish

Fish: "Add a touch of nature to your page with these hungry little fish.  Watch them as they follow your mouse hoping you will feed them by clicking the surface of the water."

"KEHIDUPAN KOTA DAN DESA"

 Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok atau sekumpulan manusia atau individu yang menempati suatu wilayah tertentu dalam jangaka waktu yang lama dan mempunyai suatu tujuan yang sama dan memiliki hubungan baik secara keseluruhan maupun dengan cakupan wilayah. Dari pengertian diatas dapat kita menjadi dua, yaitu pengertian sempit dari masyarakat bahwa masyarakat sekelompok individu yang berada dalam suatu wilayah tertentu dan dalam arti luas bahwa masyarakat kumpulan individu yang memiliki hubungan tanpa memperhatikan wilayah dan tertori.

Tentunya baik dalam arti sempit maupun arti luas Masyarakat memiliki syarat tertentu diantaranya :
• Masyarakat harus merupakan kumpulan individu atau kelompok yang banyak dan bukan binatang.
• Individu-individu dalam masyarakat harus saling berhubungan
• Telah lama tinggal di suatu wilayah dalam waktu yang cukup lama.
• Adanya suatu aturan atau undang-undang yang mengatur mereka agar dapat tercapainya tujuan maupun cita-cita bersama
• Ada sistem tindakan utama.
• Saling setia pada sistem tindakan utama.
• Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
• Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksi manusia.

Dari pernyataan diatas masyarakat akan dikelompokkkan menjadi dua bagian yaitu masyarkat kota dan masyrakat desa. Dari pengelompokan tersebut akan menceritakan sisi dan perbedaan antara kehidupan dari masyarakat kota dan masyarakat desa.

 Kehidupan Masyarakat Kota
Pengertian dari masyarakat perkotaan lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Masyarakat perkotaan juga sering disebut urban community. Masyarakat perkotaan memiliki suatu ciri-ciri tertentu.
Ciri-ciri dari masyarakat kota adalah sebagai berikut :

• Perilaku heterogen
• Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
• Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
• Mobilitas sosial,sehingga dinamik
• Kebauran dan diversifikasi cultural
• Sudah mengenal teknologi yang tingggi cepat menerima kemajuan
• Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular.
• Kehidupan agama kurang dibandingkan dengan masyarakat desa
• Individualisme yang tinggi
• Pembagian kerja yang nyata dan tegas
• Peluang mendapatkan pekerjaan lebih mudah daripada masyarakat desa.
• Efisiensi waktu

Dalam kehidupan masyarakat perkotaan terdapat 5 unsur lingkungan yang dapat menunjang pertumbuhan kehidupan di kota, yaitu :

- Wisma
- Karya
- Marga
- Suka
- Penyempurnaan

Kota juga dituntut memberikan fungsi dan peranan terhadap pengembangan wilayah dan daerahnya, baik dalam skala regional ataupun nasional. Pengembangan tidak hanya mencakup wilayahnya saja ini adalah fungsi eksternal dari kota.

 Kehidupan Masyarakat Desa
Pengertian dari desa adalah kesatuan wilayah yg dihuni oleh sejumlah keluarga yg mempunyai sistem pemerintahan sendiri. Ciri-ciri dari desa adalah :
• Hubungan antara individu saling mengenal
• Kehidupan ekonomi biasanya pada bidang agraris
• Adanya sifat kekeluargaan antar masyarakat
• Perilaku homogen.
• Kolektivisme.
• Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan.
• Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status.
• Isolasi sosial, sehingga statis.
• Kesatuan dan keutuhan cultural.
• Bersifat statis, artinya kemajuan sangat lambat.
• Banyak ritual dan nilai-nilai sacral

Sifat masyarakat desa yang paling menonjol adalah Interaksi antar anggota masyarakat itu sangat erat sekali, tidak seperti kota yg meiliki individualisme yang tinggi. Kehidupan de desa biasanya juga rukun, tentram dan damai, atau istilahnya dapat dikatakan adem ayem. Orang mengira bahwa masyarakat desa itu sangat tradisional, akan tetapi pada kenyataannya tidak. Pada hakikatnya masyarakat di desa tidak jauh berbeda dengan masyarakat kota. System pembagian kerja di desa juga sudah tertata rapi, ada spesialisasi dalam pekerjaan. Desa adalah penunjang dari kota, karena kebanyakan mata pencaharian masyarakat desa kebanyakan di bidang agraris. Hasil dari mata pencaharian mereka sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat perkotaan. Sifat kekeluargaan di desa menghasilkan sebuah kegiatan kerjasama yang dapat menambah rasa persaudaraan dan juga efisiensi pekerjaan yaitu gotong royong. Gotong royong dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

- Gotong royong dalam pekerjaan yang timbul oleh inisiatif dari dalam anggota
- Gotong royong dalam pekerjaan yang timbul oleh inisiatif dari luar anggota

 Perbedaan Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Dilihat dari kedua kehidupan masyarakat ini baik kehidupan kota maupun desa, kedua-duanya memiliki kelebihan maupun kekurangan. Namun dalam kedua masyarakat ini terdapat fakta-fakta yang sangat membedakan antara kehidupan kota dan desa Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Ciri-ciri tersebut antara lain :

1. Jumlah dan kepadatan penduduk. Meskipun tidak ada ukuran pasti, kota memiliki pendudukan yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan desa. Hal ini mempunyai kaitan erat dengan kepadatan penduduk, yaitu jumlah penduduk yang tinggal pada suatu luas wilayah tertentu, misalnya saja jumlah per KM2 (Kilometer persegi) atau jumlah per hektar.

2. Kedudukan Ketua RT, RW, dan Lurah sangat tinggi dan disegani pada masyarakat desa. Masyarakat desa menganggap mereka sebagai pimpinan masyarakat yang harus dicontoh dan teladani. Sedangkan pada kehidupan kota Ketua RT, RW dan Lurah merupakan kedudukan stuktural yang tidak memiliki nilai pada masyarakat, bahkan dianggap sebagai pesuruh untuk membuat surat-surat tertentu.

3. Masyarakat desa sangat sulit menerima perubahan-perubahan sosial berbeda dengan masyarakat kota, namun apabila masyarakat desa menerima perubahan sosial tersebuat maka mereka akan menerimanya secara total tanpa menyaring baik atau buruknya.

4. Biasanya Masyarakat Desa menyimpan atau menumpuk hartanya dalam bentuk tanah persawahan sedangkan masyarakat kota mempercayakan hartanya pada simpanan BANK berbentuk Deposito atau lainnya.

5. Pendidikan menjadi prioritas utama bagi masyarakat kota sedangkan bagi masyarakat desa terkadang pedidikan kurang menjadi prioritas yang penting mereka dapat bekerja dan menghasilkan uang.

6. Masyarakat Kota akan menikah apabila mereka sudah cukup mapan untuk menafkahi keluarganya kelak, sedangkan masyarakat desa kalau sudah dewasa maka mereka akan menikah walaupun mereka belum mapan.

7. Masyarakat desa masih meyakini bahwa banyak anak akan membawa rezeki, berbeda dengan Masyarakat kota yang menunda punya anak apabila belum menginginkanya.

8. Masyarakat desa sangat peduli dengan masalah tetangganya sedangkan masyarakat kota sangat tidak peduli karena bagi mereka urusan personal merupakan hak privasi mereka
Itulah mungkin beberapa fakta yang memperlihatkan perbedaan antara kehidupan desa dan kehidupan kota, mungkin masih banyak lagi fakta-fakta yang lainnya yang belum bisa dijelaskan. Yang pasti dari fakta-fakta tersebut kita dapat mengetahui kebiasaan mana yang menjadi kultur yang baik dan kebiasaan mana yang menjadi suatu kultur yang buruk.

Tentunya kita sekarang ini sebagai generasi yang berwawasan, kita harus mengambil kultur yang baik dari kehidupan desa dan kota dan menggabungkannya sehingga akan terbentuk sebuah kultur kehidupan yang nyaman dan aman serta kondusif bagi kehidupan kita.

Aspek positif dan negative dari kota
Aspek positif dari kota :
1. Masyarakat kota dapat menerima perkembanggan zaman.
2. Masyarakat kota lebih mendapatkan kehidupan yang layak dibandingkan masyarakat desa karena tidak tergantung dalam satu bidang pekerjaan saja.
Aspek negatif kota :
1. Terbentuknya sub-urban.
2. Makin meningkatnya tuna karya, yaitu orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap.
3. Pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan masalah perumahan.
4. Lingkungan hidup yang sehat, apalagi ditambah dengan adanya berbagai kerawanan sosial memberi pengaruh yang negatif terhadap pendidikan generasi muda.